Pages

Selasa, 21 Januari 2014

Dahlan Iskan, Menteri BUMN



Halo, apa kabar kalian ? Pastinya baik-baik saja dan semoga kita selalu dirahmati Allah SWT. Disini saya akan sedikit mengulas tentang salah satu sosok yang terkenal di Indonesia yaitu Dahlan Iskan. Saya pernah membaca salah satu buku beliau yang berjudul “Ganti Hati”, setelah membaca buku tersebut saya menjadi kagum dengan sosok beliau.
 Lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951. Ada cerita unik mengenai tanggal kelahirannya tersebut. Ternyata orangtuanya tidak ingat tanggal berapa beliau dilahirkan. Akhirnya beliau memilih tanggal 17 Agustus supaya mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Beliau dibesarkan dilingkungan pedesaan dangan serba kekurangan, tetapi sangat kental dengan suasana religiusnya. Ada cerita menarik yang saya baca pada buku beliau “Ganti Hati” yang menggambarkan betapa serba kekurangannya beliau ketika waktu kecil.
Disitu diceritakan Dahlan kecil hanya memiliki satu celana pendek dan satu baju, tapi masih memiliki satu sarung. Dengan candaan dan guyonan, beliau menceritakan bahwa sarung bisa jadi apa saja. Mulai jadi alat ibadah, mencari rezeki, alat hiburan, fashion, kesehatan sampai menjadi alat untuk menakut-nakuti.
Beliau memulai karier sebagai wartawan di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 1975 dengan menjadi reporter. Setahun kemudian, ia bergabung dengan majalah Tempo. Tak puas menjadi wartawan saja, tahun 1982 ia memimpin surat kabar Jawa Pos. Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar. Setelah itu beliau Dahlan Iskan dipecaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri BUMN. Dan baru-baru ini beliau mengikuti salah satu konvensi capres yang diadakan oleg salah satu partai besar di Indonesia.
Banyak hal yang bisa saya teladani dari sosok beliau, terutama rasa tanggung jawab beliau yang besar. Hal tersebut bisa dilihat, ketika baru-baru ini terjadi kenaikan harga LPG 12kg dan beliau mengeluarkan pernyataan bahwa beliau-lah yang bertanggung jawab atas kenaikan harga LPG tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar